Apakah Godzilla Ada di Dunia Nyata? Ini Jawaban Pakar

Apakah Godzilla Ada di Dunia Nyata? Ini Jawaban Pakar

Godzilla merupakan salah satu ikon budaya populer yang sudah malang melintang sejak lama. Monster raksasa itu pertama kali ‘muncul’ dalam film Jepang pada tahun 1954.

Film tersebut, yang juga berjudul ‘Godzilla’, disutradarai oleh Ishikawa Honda dan diproduksi oleh Toho Studios. Film ini terinspirasi dari kekhawatiran dampak bom atom dan pengujian nuklir yang berlangsung saat itu.

Film Godzilla pun telah beberapa kali diadaptasi dan hingga masuk ke Hollywood, menandakan bahwa monster besar tersebut merupakan ikon budaya pop sejak lama. Namun, apakah Godzilla benar-benar ada di dunia nyata?

Dalam berbagai versi cerita film-film, Godzilla digambarkan sebagai monster dengan tinggi bisa mencapai 120 meter dan berat 81,650 metric ton.

Mike Habib, paleontologis di Natural History Museum of Los Angeles County, mengatakan makhluk seperti Godzilla mustahil tercipta atau eksis di dunia.

“Makhluk-makhluk ini sangat besar dalam skala yang sama sekali tidak mungkin. Maksud saya, dengan asumsi, setidaknya, mereka terbuat dari sesuatu yang mirip dengan apa yang kita terbuat dari dan mengikuti salah satu peran biologi, mereka sama sekali tidak mungkin,” kata Habib, dalam sebuah wawancara dengan Business Insider pada 2020 lalu.

Menurut Habib dengan ukurannya yang raksasa, Godzilla harus memiliki jantung dengan berat ribuan ton dan memenuhi sebagian besar dadanya. Dia juga harus memiliki pembuluh darah yang dapat dilalui mobil.

“Tentu saja, dia bertenaga nuklir, jadi mungkin dia memiliki energi cadangan,” jelas Habib.

Tidak hanya itu, ukuran tubuh Godzilla yang super besar membuatnya mustahil untuk bergerak karena sinyal dari otaknya akan membutuhkan waktu sangat lama untuk dapat mencapai anggota tubuhnya.

“Kecepatan konduksi sarafnya menjadi sangat lambat sehingga ia tidak dapat bergerak. Butuh waktu lama untuk melakukan apa pun,” kata dia.

Bukan hanya itu, Godzilla juga disebut bakal butuh waktu lama untuk berjemur untuk mengatur suhu tubuh. Sebagai reptil dan hewan berdarah dingin lainnya, Godzilla tetap hangat dengan berjemur di bawah sinar Matahari.

Tapi dalam kasus Godzilla, panas dari matahari harus melewati beberapa meter jaringan untuk menembus kulitnya dan mencapai organ dalamnya. Jadi untuk tetap hangat, dia harus menghabiskan ratusan jam berjemur.

“Tapi, karena dia sangat besar, dia mungkin memasak dirinya sendiri. Suhu intinya mencapai 300 derajat,” papar Habib.

Kelahiran Godzilla

Godzilla merupakan monster fiksi yang sebenarnya dalam bahasa Jepang memiliki nama asli Gojira. Sedangkan, nama Godzilla ini sendiri khusus dipakai untuk pengucapan dalam bahasa asing.

Monster ini memiliki ciri fisik yang tampak mirip dengan dinosaurus. Namun, Godzilla juga diciptakan sebagai makhluk amfibi. Selain itu, Godzilla memiliki ciri unik berupa sirip dari punggung hingga ekornya.

Tomoyuki Tanaka, Eiji Tsuburaya, dan Ishiro Honda merupakan tiga orang di balik terciptanya Godzilla. Adapun yang mendesain karakter ini adalah Akira Watanabe dan Teizo Toshimitsu.

Godzilla pertama kali diperkenalkan ke publik ketika menjadi film layar lebar yang tayang pada 1954 di era Showa, tepat 70 tahun yang lalu.

Plot film Godzilla ini selaras dengan alasan sang monster ini pertama kali diciptakan. Godzilla menjadi gambaran kehidupan masyarakat Jepang setelah menjadi korban bom atom saat Perang Dunia II.

Jepang, pada masa Perang Dunia II, mesti mengakui kekalahannya setelah Hiroshima dan Nagasaki menjadi target bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat. Kejadian itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Bom atom itu memakan korban jiwa yang kira-kira mencapai lebih dari 200 ribu masyarakat Jepang yang tinggal di kedua daerah tersebut. Peristiwa mengenaskan itu juga membuat banyak korban lainnya terpapar radiasi dan mengidap penyakit yang mengerikan.

Selain itu, kelahiran Godzilla juga terinspirasi dari peristiwa kapal penangkap ikan tuna Jepang bernama Daigo Fukuryu Maru atau Lucky Dragon 5 yang mengalami insiden pada 1954.

Sebanyak 23 kru kapal itu terkontaminasi sindrom radiasi akut (ARS) setelah Amerika Serikat melakukan uji coba senjata senjata termonuklir Castle Bravo di Bikini Atoll.

Peristiwa-peristiwa mengerikan yang berhubungan dengan senjata nuklir itu yang menginspirasi atas kelahiran Godzilla. Monster itu bahkan diciptakan dengan kekuatan napas api yang setara dengan kekuatan senjata nuklir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *