Fenomena Langit November, Bertabur Hujan Meteor

Fenomena Langit November, Bertabur Hujan Meteor

Sejumlah fenomena akan menghiasi langit selama bulan November ini, di antaranya hujan meteor Taurid dan hujan meteor Orionid. Simak daftar lengkapnya.

Beberapa fenomena langit yang terjadi pada November dapat dinikmati dengan mata telanjang, tetapi beberapa fenomena lain perlu dilihat dengan bantuan alat seperti teropong atau teleskop.

Untuk dapat menikmati fenomena-fenomena ini, kita perlu memastikan langit malam sedang cerah, tak tertutup awan tebal atau bahkan hujan, serta jauh dari polusi cahaya perkotaan.

Dikutip dari beberapa sumber, berikut daftar fenomena langit pada bulan November:

Hujan meteor Taurid selatan

Hujan meteor Taurid selatan akan mengalami puncaknya pada 5 November mendatang.

Ada perdebatan pada jadwal puncak hujan meteor ini. Beberapa sumber menyebut puncak hujan meteor terjadi pada 10 Oktober, tetapi beberapa sumber lain menyebutnya akan terjadi pada 5 November.

Hujan meteor ini aktif pada 10 September hingga 20 November. Pada puncaknya, fenomena ini akan memperlihatkan 5 meteor per jam.

Hujan meteor Taurid utara

Hanya terpaut beberapa hari, hujan meteor Taurid akan berada pada puncaknya pada 12 November. Fenomena ini akan memperlihatkan hingga 10 meteor per jam pada waktu puncaknya.

Taurid aktif pada 20 Oktober hingga 30 November.

Untuk melihat fenomena ini, carilah titik radian Taurids di rasi Taurus. Umumnya, titik tersebut berada di langit timur atau selatan, tergantung pada lokasi Anda.

Beaver Moon

Bulan Purnama pada November akan terjadi pada 16 November. Bulan purnama pada November biasa disebut Beaver Moon.

Nama Beaver Moon muncul dari berang-berang yang biasanya membangun bendungan pada bulan November.

Hujan meteor Leonid

Di pekan berikutnya, hujan meteor Leonid akan memasuki periode puncaknya pada 18 November.

Fenomena ini akan menyajikan pemandangan hingga 15 meteor per jam pada periode puncaknya. Pada tanggal 15-20 November, kita bahkan mungkin melihat hujan meteor ini setiap hari.

Hujan meteor Leonid muncul dari titik radian di rasi Leo, yang berada di langit timur laut bagi sebagian besar orang.

Hujan meteor Monocerotid

Hujan meteor Monocerotid akan aktif pada 15-25 November dan berada di periode puncak pada 21 November.

Titik radian Monocerotid akan berada pada posisi tertinggi di langit setelah fajar datang. Jadi, kemungkinan besar hujan meteor akan menghasilkan tampilan terbaiknya sesaat sebelum fajar, saat titik radiannya berada pada posisi tertinggi.

Hujan meteor Orionid

Di pengujung November, hujan meteor Orionid akan berada di fase puncak, tepatnya pada 28 November.

Hujan meteor ini sendiri aktif pada 13 November hingga 6 Desember. Sayangnya, hujan meteor ini tidak terlalu aktif, dengan hanya sekitar 3 meteor per jam di fase puncak.

Untuk melihat fenomena ini, kita bisa melihat langit malam ke arah konstelasi Orion.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *